Senin, 25 April 2011

GAZA

GaZa
Aku ingat saat pertama kali kita berkenalan
Dibawah lampu remang-remang warung kopi milik ibumu
Aku duduk disofa kulit warna hitam melihatmu yang asik bermain ponsel
Sudah tujuh kali aku menyapa dan membujukmu untuk kupeluk
Kamu masih juga belum mengenal wajahku...

Aku datang lagi diminggu ketujuh
Kata ibumu, pengasuh tak lagi menjagamu
Sedang ibumu sibuk dengan pesanan kopi yang menunggu
Kalau sudah seperti itu, kamu cukup ditemani pendingin ruangan dan siaran televisi
Aku melirikmu yang sama sekali tak melirik kehadiranku
Lucu, kamu malah terpaku dengan iklan home shoping ditelevisi
Hanya sekali menengokku sambil berteriak ketika iklan berganti
Memberiku isyarat untuk mencari tayangan yang sama
Berulang, setiap kali aku datang

Minggu kesepuluh...
Kamu sudah mau kupeluk
Mungkin sudah hafal wajahku :)



Sabtu, 09 April 2011

Lelaki Pemecah Perempuan Batu

Sebelum pagi yang kukatakan pada lelaki

Lelaki yang mau jadi apa saja untuk perempuan yang berjalan setelah malam

Perempuan yang hatinya sekeras batu meskipun hanya mengucap rindu

Lelaki menyebutnya garang seperti elang, tapi bisa terbang dengan tenang

Untuk perempuan yang hatinya sekeras batu

Tidak perlu malu jika nanti kamu mengaku cemburu

Rabu, 06 April 2011

Ibu di Balik Pintu

Bu…saat biru berubah kelabu aku pulang kerumahmu

Kau menyuruhku masuk ketika pintu baru sekali ku ketuk

Aku menunduk melewatimu waktu kau ingin memeluk

Bu…saat biru berubah kelabu aku pulang kerumahmu

Kali ini tanpa lelaki yang dulu kau anggap lugu dan bisa menjagaku

Jangan membisu bu, jika kau lihat rona merah diwajahku jadi membiru

Jangan membisu bu, jika yang kau lihat hanya sendu dari bibirku

Jangan membisu bu, ketika tubuh kurusku bersembunyi dibalik selimut

Dan dari balik pintu,

aku tahu Kau mengutuk lelaki yang kau anggap lugu dan bisa menjagaku…