Rabu, 18 September 2013

Merindukan Satu "Perempuan Batu"

 
Hujan terlalu membuat saya menjadi melankolis, menjadi sensitif, menjadi pesimis pada mimpi. Melihat mimpi-mimpi itu berjalan sendiri-sendiri, menjauhi tubuhku dan tubuhmu satu sama lain. saya sedang mengingatmu "Perempuan Batu" satu dari dua perempuan yang telah menyerah pada perut bumi dan perutnya sendiri. "hidup harus realistis nduk?" katamu.

Kamu terlalu cepat membiarkan tiap sisinya yang keras hancur, membuatmu tak sabar menunggu sebentar saja. ya sebentar saja. kamu terlalu cepat menyimpan pena, terlalu cepat berhenti membeli buku, dan lelah menulis isi kepalamu. kamu terlalu cepat meninggalkan batu yang lain, untuk menggelinding sendiri.

Rabu sore kita bertemu lagi, dengan mimpi lain yang menurutmu jauh lebih baik.

Inspired By

Tidak ada komentar:

Posting Komentar