Selasa, 08 Maret 2011

Bunga Ungu


Kamu pulang membawa bunga yang kamu buru sejak dulu tepat saat aku sedang menutup pintu. kamu bilang tunggu dulu, bunga ini untukmu maka ijinkan kau untuk ku peluk. aku ikut saja, karna sejak dua hari lalu aku selalu menunggumu. menunggu pelukmu yang ke seribu.

Kita duduk lagi dibangku taman yang sejak kemarin kosong. kamu mengambil bunga yang ku pangku, terus menyematkan bunga ungu itu diwajahku yang ragu. ragu kalau bunga itu tak cocok diwajahku. "cantik" hanya itu kata yang terselip dari senyummu, aku terpaku padahal sebenarnya tersipu malu.

Kamu berdiri meresapi senja yang senyap, katamu "tidak ada camar yang melayang" kamu menarik tanganku mengajakku berlari lagi. "Kita kemana?" tanyaku samar, kamu hanya tertawa memilih mamandang jauh kelangit. "kita mencari awan sebelum dia ikut menghilang" dan lagi-lagi aku ikut saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar