Kamis, 03 Maret 2011

Sejam,lewat semenit,empat detik

Satu hal yang paling saya sukai ketika saya pulang sendirian ditengah malam, setelah selesai bercumbu dengan beberapa cangkir kopi adalah saya bebas memiliki malam. Saat sedang berkendara saya bebas berkelak-kelok ditengah jalan, berada ditengah, dipinggir, tanpa takut ada kendaraan lain yang menabrak kendaraan saya. saya tidak perlu takut itu karena hanya ada saya diatas jalan raya seperti sedang menari-nari dilantai dansa berwarna hitam. Selanjutnya saya bebas menertawai lampu merah, yah, tidak ada tanda merah atau hijau yang harus saya ikuti. Mau berhenti atau jalan terus ya suka-suka saya. toh tidak ada orang-orangan bodoh dengan rompi hijau yang selalu mengejar disiang hari. Menari, menertawai, hahaha suatu hal konyol yang saya nikmati ketika pulang sendirian. Selalu dan berulang. Menegaskan saya sendirian.

Malam ini saya pulang tengah malam lagi, nyaris lewat tengah malam. hujan memaksa saya membubarkan diri dari obrolan-obrolan manis diwarung kopi. Saya bergegas pulang lebih dulu, setelah membayar dua gelas cangkir kopi yang sedikit pahit. Cukup cepat saya tiba dirumah, saya sengaja melaju lebih cepat dari biasanya, tidak ada adegan menari-nari ditengah jalan raya, saya pun melewati begitu saja lampu merah yang berkedap-kedip, kini tubuh saya sudah berbaring dan menatap langit-langit kamar. Diam. Saya hanya bisa diam menatap banyak hal yang menggantung dan mematung diatas sana. tangan kanan saya berpindah tempat, memegangi dada dibagian kiri yang terasa aneh. Jantung saya berdebar lebih cepat, cepat sekali, saya pun tidak bisa mengikuti iramanya. Saya berpikir saya akan mati. Sedikit lagi saya mati. Tinggal tunggu menit yang berhenti.

Jantungku masih berdetak kali ini membuat saya sedikit tidak bergerak, “gara-gara kopi itu ta” pesan singkat yang saya terima dari seorang teman. “bukan, bukan kopi” balasku ngotot. Sesuatu pasti akan terjadi. Entah apa. Sejam, lewat semenit, empat detik, ini bukan kopi tapi patah hati. Akhirnya saya menemukan jawabannya. Yah saya patah hati, didetik terakhir, Jantungpun berhenti,saya mati.



(01 Maret 2011)

2 komentar:

  1. tidak pernah bosan baca tulisan ini!
    walau sy bukan penulis; tidak pernah tau ukuran tulisan ini bagus dan ini tidak..
    sy tetap suka membaca tulisan pinta!

    BalasHapus
  2. siapapun anda terima kasih sudah mau membuka pintu disini ;)

    BalasHapus