Kamis, 03 Maret 2011

Dipinggir trotoar sebelum tengah malam

Tidak seperti biasanya saya pulang lebih cepat hari ini, satu jam sebelum waktu tengah malam, beberapa jam sebelum coffe break tutup. hanya menghabiskan satu setengah gelas kopi hitam , sedikit pahit digelas pertama dan terlalu manis disetengah gelas kedua. ah..sebenarnya agak malas juga pulang lebih cepat, jalanan masih ramai, lampu merah masih aktif dengan aturannya. masih ada si ijo-ijo diperempatan jalan.

Saya berkendara lebih lambat, bahkan dibawah kecepatan rata-rata. tiba-tiba saya berniat berhenti dipinggir trotoar, memakirkan kendaraan dan turun. saya duduk, menarik napas, dan diam. saya baru sadar saya berhenti persis didepan kantor dimana saya dulu bekerja. kantor ini sepi. tidak ada aktivitas apa-apa. PT.blablabla tertulis dengan huruf-huruf balok berwarna biru. disampingnya ada logo perusahaan yang dulu tiap hari saya plototin. "kantor ini masih sama" dulu saya pernah hidup normal dari sini. Seperti kebanyakan orang menjalani hidupnya. punya pekerjaan tetap, gaji bulanan, dan rutinitas yang sama tiap harinya. paling tidak ketika ditanya "kerja dimana?" sudah ada jawaban mutlak tanpa harus hemmm...hummmm...ehmmm....

Apa saya menyesal meninggalkan itu semua? tidak. sama sekali tidak. saya juga tidak menyesal pernah bekerja diperusahaan itu. saya banyak belajar, banyak mengerti, minimal saya menyadari hidup itu harus berani menentukan pilihan. sama seperti sekarang, saya memilih duduk dipinggir trotoar memahami malam dengan semua intriknya. tidak harus cepat pulang, karena harus tidur, supaya tidak terlambat kekantor. saya biarkan tangan tuhan membawa saya kemanapun dia mau, saya percaya takdir, saya percaya pilihan tuhan, karena tidak ada satupun yang kebetulan di dunia ini :)

Saya pun pulang dan meninggalkan semua kenyamanan itu dipinggir trotoar...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar